Pages - Menu

Friday, July 21, 2017

Tugas Akhir Softskill : Perubahan Sosial

BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Menjaga kebudayaan khas daerah adalah kewajiban para warga yang tinggal dan berdomisili di wilayah tersebut. Jangan sampai budaya semakin hari semakin terkikis dimakan waktu. Keanekaragaman budaya adalah sebuah keindahan negeri kita Indonesia. Apa jadinya kalau tidak ada yang mau menjaga kelestarian budaya yang ada di negri ini.

Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
Perubahan- perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
2.      Apa saja factor yang mendorong terjadinya perubahan sosial?
3.      Bagaimana perubahan sosial di Tanggerang?









BAB II PEMBAHASAN
Perubahan Sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan di dalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Pandangan serupa dikemukakan oleh Wilbert Moore yang memandang perubahan sosial sebagai perubahan struktur sosial, pola perilaku dan interakasi sosial. Sedangkan Menurut Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Robert H. Laurer, 1993:289).
Berikut pendapat para ahli mengenai perubahan sosial :
1.      Samuel Koenig
Perubahan Sosial menurut Samuel Koenig menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi pada pola-pola kehidupan manusia.Modifikasi tersebut dapat terjadi karena sebab-sebab internal dan eksternal.

2.      Selo Soemardjan
Selo Soemardjan berpendapat bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya,termasuk didalamnya nilai,sikap,dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

3.      John Lewis Gillin dan John Phillip Gillin
Menurut John Lewis Gillin dan John Phillip Gillin, perubahan Sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang diterima,akibat adanya perubahan kondisi geografis,kebudayaan material,komposisi penduduk,ideologi,maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial di dalam suatu yang dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau malah sebaliknya.
Menurut Soerjono Soekanto (2009:275-282), secara umum penyebab dari perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar, yaitu: Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan Perubahan yang berasal dari luar masyarakat. Secara jelas akan dipaparkan di bawah ini:
1.      Bertambah atau berkurangnya penduduk.
2.      Penemuan-penemuan baru
3.      Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia
4.      Peperangan
5.      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Banyak contoh kasus perubahan sosial yang sudah terjadi diluar sana, kita ambli contoh perubahan sosial yang terjadi di Tanggerang dan berdampak pada berubah kebudayaan di daerah tersebut.
Sekarang ini setiap kita melihat kota Tangerang, apa bedanyaa kota ini dengan Jakarta? Hampir tidak ada yang beda. Kita bahkan terkadang lupa, bahwa Tangerang masih termasuk ke dalam provinsi banten yang terkenal dengan kesenian beladiri yaitu debus. Semua ini terjadi akibat banyaknya budaya asing yang masuk ke dalam kota. Budaya asing selalu menjadi pujaan para kaum muda karena dianggap lebih kerena dan sesuai dengan trend. Perubahan perilaku dan budaya sangat dapat terlihat pada kota Tangerang. Hampir kita tidak dapat lagi merasakan keberadaan budaya khas Banten di kota ini. Warga asli yang masih tinggal di kota ini juga ssudah ikut terbawa modernisasi yang ditawarkan oleh pra pendatang yang berbondong bondong datang menguasai kotanya.
Tangerang saat ini sudah bisa dikatakan kota metropolitan karena banyaknya tempat hiburan yang didirikan di sini. Sehingga tidak lagi terlihat pula unsur keagamaan yang juga merupakaan ciri khas dari Banten. Sekarang kehidupan para warga tangerang yang bebas ini semakin merembet ke daerah tangerang kabupaten.
Dapat diamati sepanjang kita berjalan kita melihat cara berinteraksi, gaya busana, bahasa yang digunakan warga yang tinggal di daerah Tangerang kota sudah sangat mengikuti budaya barat. Menjadi pemandangan yang biasa melihat para wanita berpakaian seksi, bermake up tebal berjalan dengan santainya. Harusnyaa itu menjadi sesuatu yaang tidak biasa apabila suasana Banten masih terasa di sini.
Kini pembangunan yang dilakukan di Tangerang masih terus berlanjut. Saat ini, bukan hanya daerah kota yang dibangun berbagai macam bisinis. Tetapi daerah kabupaten sudah mulai dajamahi oleh pada pengusaha. Tanah warga dibeli dan mereka membangun perumahan atau pabrik diatasnya. Sehingga, para warga yang tanahnya dibeli menyingkir ke daerah yang lebih jauh hingga akhirnya keluar dari Tangerang. Itu pula salah satu penyebab lenyapnya tradisi karena warga asli daerah itu sudah tidak lagi berada di daerahnya dan wargaa yaang tinggaal di daerah hasil garapan para pengusaha adalah warga pendatang dari berbagai macam daerah.
Sedaangkan, para warga asli tangerang yang masih berhasil tinggal di daerah asalnya karena sering bergaul dengan warga pendatang dan datang ke tempat hiburan modern akan terbawa oleh arus tersebut sehingga mereka juga menjadi masyarakat yang tidak lagi ingat dan mau menjalakan adat di daerahnya contoh kecilnya seperti rutinitas mengaji, berpakaian sopan, berbicara sopan. Pada budaya modern hal-hal seperti ini hampir tidak lagi terlihat
Jika kondisi ini terus di biarkan dikhawatirkan budaya asli Tangerang akan benar-benar hilang dan nilai budaya khas Banten benar-benar tidak terasa lagi di banten sehingga menyebabkan Tangerang keluar dari Banten karena tidak memiliki kesamaan nilai budaya lagi. Memang di wilayah kita masih bisa menemukan warga yang menjalani tradisi dan menganut nilai budaya khas daerahnya. Contohnya saya masih sering melihat warga-warga menggelar pengajian di rumahnya dan anak-anak di suruh oleh orang tuanya untuk mengaji sehingga moral mereka masih dapat di kendalikan.






BAB III PENUTUP
Dari semua tulisan saya di atas saya akan menyimpulkan beberapa hal penting yaitu pola pikir masyarakat dapat berubah karena adanya pengaruh dari budaya luar. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Apabila pengaruh tersebut positif budaya yang mempengaruhi tidak menyimpang dari budaya asli yang dianut oleh masyarakat sebnlemunya. Sedangkan apabila pengaruh itu negatif budaya itu merusak budaya yang dianut oleh masyarakat sebelumnya dan menyebabkan kemunduran moralitas masyarakat yang di pengaruhi.
Faktor yang mempengaruhi perubahan di Tangerang :
1.      Banyaknya pembangunan oleh perusahaan asing yang dibangun di sini
2.      Banyaknya warga dari daerah lain yang pindah dan tinggal di Tangerang
3.      Pemuda cenderung menyukai budaya asing yang identik dengan kebebasan
4.      Warga asli Tangerang semakin tersingkir dari daerah asalnya
5.      Budaya asli daerah selalu dianggap kuno dan membosankan







Daftar Pustaka :

No comments:

Post a Comment