Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal,
jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan
akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya
sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk
menggunakan fisik atau jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan
fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah
rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya. Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat
erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu
kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang
menciptakannya yaitu diantaranya factor manusianya yang melaksanakan peradaban
tersebut.
Bab II : Pembahasan
1. Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
2. Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat dalam satu jasad.
3. Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal dan ruh.
1. Oswalg Spengl, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.
2. Anne Ahira, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang tinggi.
3.KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa.
Konsep peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkkat intelektual, keindahan, teknologi, spiiritual yang terlihat dalam masyarakatnya. Kebudayaan merupakan kelanjutan yang bertahap kearah yang semakin kompleks. Dimana unsur – unsur kebudayaan terintegrasi menjadi satu sistem budaya dan memiliki keterkaitan antara ketujuh unsur kebudayaan universal yaitu sistem teknologi, peralatan, sistem mata pencaharian, organisme, sosial, religi dan bahasa.
Dengan demikian, peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang dicirikan oleh taraf intelektual, kekindahan, teknologi, dan spiritual tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pendapat koentjaraningrat sebagaimana dikutip oleh Nursyid Sumaatmaja, sebagai berikut :
Di samping istilah “kebudayaan” ada pula istilah “peradaban”. Hal yang terakhir adalah sama dengan istilah civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian – bagian dan unsur – unsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan indah, seperti misalnya : kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, dan sebagainya. Istilah “peradaban” sering dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa dan sistem kenegaraan dan masyarakat maju dan kompleks.
Dalam kehidupannya manusia pasti dihadapkan dalam berbagai masalah, hambatan, tantangan, dan gangguan dalam upaya mencapai cita – cita hidup atau tujuan hidupnya. Sebagai mahluk yang mempunyai keinginan mencapai cita – cita yang akan memimpin kepada kebaikan dan keselamatan baik pribadi maupun orang lain, harus memiliki pandangan hidup yang teguh dan tak tergoyahkan oleh kedaan apapun.
Didalam mengadakan interaksi sosial antara individu yang satu dengan individu yang lainnya atau bahkan dengan masyarakat sekitarnya, maka individu atau orang tersebut harus menjunjung tinggi tenggang rasa, tepo seliro, saling asih, asuh, dan asah. Dengan demikian manusia semua mampu menunjukkan bahwa ada guna dan mampu menunjukkan fungsi masing – masing.
Bab III : Penutup
Hidup sebenarnya merupakan kodrat dari setiap manusia, dan barangkali siap dibayangkan apabilamasih ada manusia yang hidup sendirian. Sebab di tengah – tengah kehidupan bersama itu justru manusia dapat mengembangkan kemanusiaannya, disitu pula ada aturan – aturan, norma – norma, adat istiadat, ugeran dan wejangan yang harus ditaati, yang kesemuanya itu turut membentuk citra pikiran, pola dan tindakan dari semua manusia.
Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban tertentu, berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai pada tahap tetentu yang diakui oleh tingkat IPTEK dan unsur – unsur budaya lainnya. Dengan demikian, masyarakat tersebut dapat dikatakan telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannyasemakin kompleks. Atau dengan kata lain telah memasuki tahapan atau tingkatan peradaban tertentu.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian yang lain, adalah seuatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Untuk menjadi mahluk yang beradab, manusia harus senantiasa menjujung tinggi aturan, norma – norma, adat istiadat, ugeran dan wejangan atau nilai – nilai kehidupan yang ada dimasyarakat yang diwujudkan dengan manaati berbagai pranata sosial atau aturan sosial, sehingga dalam kehidupan di masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia beradab.
Daftar Pustaka:
http://www.kompasiana.com/psikologiunm/manusia-dan-peradaban_551002eea33311ce39ba7e61
http://ayunurhamidah.blogspot.co.id/2014/03/manusia-dan-peradaban.html
https://alyoga562.wordpress.com/2015/07/09/makalah-isbd-manusia-dan-peradaban/
No comments:
Post a Comment